Sabtu, Februari 05, 2011

Rally Seatte; Peace for Egypt

Bilaadi Bilaadi Bilaadi , Laki Hubbi wa Muladi... Begitu bunyi potongan lirik lagu kebangsaan Mesir yang baru saja saya tahu.

Well, Siapa sangka, effect dari demontrasi besar-besaran di Mesir juga merembet ke negara-negara lainnya. Di banyak negara, aksi solidaritas mendukung masyarakat mesir bermunculan. Di Inggris, Kanada termasuk Amerika sendiri. Padahal, Mesir dan Amerika terkenal sebagai negara yang sangat bersahabat baik.

Di Amerika, rally menentang Mubarak terjadi di Washington DC, New York, Nashville, LA, hingga downtown Seattle. Di Seattle sendiri, ini adalah rally kedua kalinya setelah sebelumnya sebuah rally juga dilaksanakan di bulan Januari. Oyach, saya sempat bingung saat pengumuman di University of Washington menyebutkan tentang adanya “rally” di Seattle. Dalam pikiran saya, rally adalah balapan mobil atau motor. Padahal rally yang dimaksudkan di sini adalah demonstrasi. “Kirain Valentino Rossi bakal ke Seattle”

Terbukti, 6 bulan di USA, gak menjamin bahasa Inggris kita menjadi perfecto.

Anyway, saya terpanggil untuk ikut berunjuk rasa. Alasannya simpel. Saya ingin Mesir cepat damai kembali. Apalagi adik saya kebetulan juga disana, mendapakan beasiswa di al-Azhar University. Logika sempit saya adalah, kalau Mesir kembali damai, Saudara saya akan aman. Itu logika sempit saya...”Emangnya ada logika sempit yah..???”

Saya jadi teringat balasan message beberapa hari yang lalu. “Adapun di tempat saya sendiri masih lumayan amanlah. Walaupun memang ada teman-teman dari berbagai negara kembali ke negara mereka untuk sementara waktu. Mohon doanya moga-moga Mesir segera pulih kembali. Malulah pulang kalau belum selesai. SIRI' bro.” Aha, watak aslinya sebagai orang Bugis-Makassar keluar juga. Sekali layar terkembang, pantang bagi kami surut ketepian. Kuallengi Tallangga na toalia.

Demonstrasi di Seattle tidak hanya dihadiri oleh warga keturunan Mesir namun juga banyak warga dari negara lainnya, termasuk Amerika ataupun Latino. Demonstrasi sendiri dipusatkan di Downtown Seattle di depan Westlake Mall, Pine Street and 4th Avenue. Lucunya, ada juga lo yang membawa poster yang bukan menuntut Mubarak mundur, tapi justru menuntut Presiden Ethiopia mundur. “Kayaknya salah demo nih Brother....”

Yell-yell mendukung turunnya Mubarak pun dikumandangkan. “One two three four, kick Mubarak out the door. Five six seven eight, stop the killing stop the hate.” - “Facebook, twitter may be banned, Egyptian voice will be heard.”

Adapula yel-yel berbahasa Arabnya saya lupa. Bahasa Arab saya payah meski pernah belajar 6 tahun. Satu-satunya kalimat yang saya ingat benar setelah dulu 6 tahun belajar di Pesantren adalah “Kaifa Haaluk...???” jawabnya “Alhamdulillah”

Dukungan melalui poster sangat banyak: We support Egypt's revolution, Walk like an Egyptian, Get off dude, Free Egypt, Change in Egypt is way overdue – We should help, Solidarity with Egyptians, 30 years aren't enough..?? sampai yang bunyinya begini: Tunisia, Egypt, and USA is next....

Nah, perbedaan mendasar antara demo disini dengan demo di Indonesia pada umumnnya adalah: Untuk berdemonstrasi harus mendapatkan izin terlebih dahulu dari pihak berwenang. Meski dihadiri ratusan demonstran namun demo sama sekali tidak mengganggu aktifitas di jalan raya. Tak ada kemacetan sedikitpun. Tak perlu ada bakar ban ataupun penutupan jalan. Dan yang terpenting, pesan tersalurkan. Salut…

Saya jadi teringat suatu tempat. Ah, seandainya demo di tempat tersebut bisa sedamai dan setertib ini...

Damai Mesir, damai Amerika, damai Indonesia, damai Dunia....

4 komentar:

anbhar mengatakan...

wow, seandainya demo2 di sini seperti itu :D

Perempuan Semesta mengatakan...

subhanallah!

salut bgt buat semuanya.. :)

*eh, sering2 kunjungi blog ku yak! :)
skalian sy pasang link blog ini di blog sy.. klw berkenan, kita tukeran link.. heheh..

salam persahabatan!

Anonim mengatakan...

Lucu juga...6 tahun di AMdesir belum bisa Arab juga ya... he,,,8x.

Di sana kan memang disediain tempat untuk demo ya?
di sinikan ka ga ada Sam.

Btw, met kenal ya!
kupukupubiru di Makassar

Anonim mengatakan...

uups maksudnya dah 6 tahun di Mesir belum bisa bahasa Arab juga....

Pages