Kamis, November 25, 2010

Messages from Thanksgiving Day

Thanksgiving sejatinya adalah Harvest Festival atau Festival Panen Raya yang dirayakan di Amerika dan Kanada. Bedanya, jika di Amerika diadakan setiap fourth Thursday of November (Kamis ke-empat di bulan November), maka di Kanada diadakannya pada second Monday in October (Senin ke-dua di bulan Oktober)

Ada yang berpendapat kalau kegiatan ini pertama kali dilaksanakan pada tahun 1621 di Plymouth, Massachusetts. Namun sebahagian lagi berpendapat kalau kegiatan ini mulai diadakan di Plymouth, Virginia 1619. Awalnya, kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk terima kasih sejumlah orang Eropa-Amerika kepada penduduk asli Amerika, Indian, yang telah membantu mereka selama musim dingin. Alkisah, saat itu banyak pendatang asal Eropa yang meninggal di Amerika karena mengalami masa-masa susah pada saat winter, lalu dengan senang hati suku Indian datang membantu mereka dengan memberikan makanan serta kebutuhan yang lain. Event ini akhirnya menjadi hari libur nasional setelah President Abraham Lincoln mulai menetapkannya sebagai libur nasional pada tahun 1863. Anyway, Koreksi saya jika salah. Maklum jurusan saya bukan Sejarah Kebudayaan Amerika

Nowadays, Thanksgiving menjadi hari dimana para keluarga di Amerika berkumpul bersama. Tidak heran baik pesawat, kereta api maupun bus begitu full terisi oleh penumpang yang ingin kembali bertemu sanak familinya. Betul-betul mengingatkan saya pada tradisi mudik di Indonesia. Sepertinya, akan ada macet lagi di high way nich.

Alhamdulillah, Thanksgiving kali ini saya kebetulan mendapat undangan makan malam GRATIS dari Galit, seorang wanita Yahudi asal Israel yang tinggal di Amerika. Bersama Thya dari Indonesia, Marcel dari Panama dan Mahabbah dari Mesir, kami dijemput oleh Han, pria keturunan Myanmar asal Inggris.

And guess what, benar kata orang kalau Thanksgiving adalah eating day. Di sana kami temukan banyak sekali makanan. Termasuk makanan khas Thanksgiving, Kalkun. Turkey bahasa Inggrisnya. Sayangnya, meski telah banyak makanan yang tersedia plus rencana untuk mencicipi semua makanan yang ada, bukan berarti saya bisa makan sebanyak mungkin. Hal ini dikarenakan saat makanan-makanan itu bertemu dengan lidah saya, sepertinya lidah saya menolaknya dan leher saya ikut-ikutan tak ingin menelannya. Aneh. Please, bedakan antara gak enak dan agak aneh.

Lidah saya yang khas Asia ini tidak mampu memakan makanan yang manis lagi aneh itu. Saya bahkan tidak rela memakan Kalkun bakar yang dihidangkan bersama saus Granbury yang begitu manis. Halloooo, bukannya ayam seharusnya gravy or spicy??? Kok kalkun bakar manis bang..??? Asin kek atau setidaknya pedas lah. Btw, Ada petsin gak...???

Anehnya, semua tamu-tamu yang lain begitu menikmatinya.

Well, forget about food. Untuk sejenak mari menatap sekeliling. Ada sekitar 25 orang di ruangan itu. Yahudi, Kristen, maupun Islam bersama dalam satu ruangan dan memakan makanan yang sama, memainkan game yang sama, tampa ada sedikitpun rasa kebencian di dalamnya. Indahnya.

Terahir, saya dan Thya mendapat traktiran menyaksikan Harry Potter 7 ; Harry Potter and the Deathly Hallows, di Regal Stadium. Studio 21 nya Amerika menurut saya. Tempatnya tidak begitu jauh dari West Washington Universitas. Gratis, gratis, gratis....

Finally, malam itu saya belajar dua hal. Pertama, Tidak benar jika dikatakan Yahudi, Islam dan Kristen tak bisa hidup bersama berdampingan dalam damai. Malam itu saya membuktikannya. Intinya adalah saling pengertian dan pemahaman. Kedua, Masakan Indonesia memang paling enak se-dunia. Saya jadi teringat Coto Makassar :-).

Happy Thanksgiving Y’all. Bring Peace to the World.

2 komentar:

Amalia Ardiatami mengatakan...

wow, thanks for visiting my blog yesterday. so, kmu di amrik? whew, I've always wanted to go there. suatu saat nanti mudah2an. studi apa nih?

octarezka mengatakan...

ada award nih buat kamu...cek d blog ku y
:)

Pages